Pada masa kecilku dulu (bahkan kadang masih terjadi hingga sekarang walaupun sudah sangat jarang), aku sering menjumpai proses penebangan pohon kelapa. Penebangan ini mempunyai alasan yang berbeda-beda, antara lain karena kayu kelapa sudah tua atau bahkan sudah mati, kayu akan digunakan untuk keperluan khusus, atau seperti yang pernah terjadi di rumahku, pohon kelapa yang tinggi sangat berbahaya bagi kabel PLN yang melintang di sekitarnya.
Penebangan pohon kelapa memakan waktu beberapa lama. Para penebang pohon merupakan pekerja yang dibayar. Mereka mempunyai gergaji mesin besar dengan gerigi yang menakutkan mirip giginya Batara Kala. Kalau sudah dinyalakan, mesin itu akan mulai menggergaji pohon kelapa yang akan dirobohkan. Aku tak pernah melihat langsung proses perobohan tersebut. Suara desing gergaji mesin yang mirip auman binatang buas sudah cukup membuatku takut.
Rrrrrrrrmmmmmmmm.........
Menonton TV pun jadi tak enak karena suara gergaji mesin itu masih akan terdengar dari rumahku meskipun yang sedang menebang pohon kelapa adalah tetangga yang jaraknya beberapa rumah dari rumahku.
Setelah beberapa lama akan terdengar bunyi berdebum keras, yang berarti pohon kelapa telah berhasil dirobohkan. Gergaji mesin belum akan berhenti karena masih harus digunakan untuk memotong pohon kelapa tersebut menjadi potongan-potongan kecil.
Ketika suara gergaji mesin telah hilang sama sekali, biasanya anak-anak kecil akan mulai berlari keluar rumah. Tak jarang anak-anak tetangga rumah mengajakku ikut serta. Kami akan berlarian menjemput berkah kami.
Di ujung bagian atas dari pohon kelapa ada dua hal yang bisa menyenangkan hati kami para anak-anak: janur dan pondoh.
Janur, atau bagian daun kelapa yang masih muda, bisa kami pakai untuk mainan. Entah itu dibuat ketupat atau pedang-pedangan. Teman lelakiku biasanya lebih pandai memanfaatkan janur ini untuk mainan. Bapak juga sangat pandai membuat berbagai bentuk dengan janur. Jadi janur memang merupakan berkah tersendiri bagi kami.
Setelah janur, pondoh adalah berkah berikutnya. Pondoh adalah bagian ujung pohon kelapa yang masih muda, berwarna putih dan bisa dimakan. Bapak-bapak biasanya akan membantu kami memotong-motong pondoh tersebut, dan kami anak-anak tinggal berkerumun untuk makan dengan lahapnya.
Sembari makan, kami akan melihat orang-orang tua membersihkan sisa penebangan tadi. Ada yang mengumpulkan dan menata potongan kayu kelapa menjadi satu. Ada yang mengumpulkan blarak (daun kelapa yang sudah kering). Dengan pisau, daun berlidi ini akan dipisahkan dari batangnya dan dikumpulkan dalam satu ikatan. Daun kelapa kering ini sangat bagus untuk membuat api.
Kenyang memakan pondoh, kami akan berduyun-duyun pergi: ada yang pulang dan lanjut nonton TV, ada yang terus bermain dengan janur yang baru diperoleh.
No comments:
Post a Comment